Sabtu, 12 Januari 2013

Cloud Computing

 Definisi Cloud Computing
     Cloud computing adalah teknologi yang menggunakan internet dan server pusat yang jauh untuk menjaga/mengelola data dan aplikasi. Cloud computing membantu konsumen dan pebisnis untuk menggunakan aplikasi tanpa melakukan instalasi, mengakses file pribadi mereka di komputer manapun dengan akses internet. Teknologi ini memungkinkan efisiensi lebih dengan memusatkan penyimpanan, memory, pemrosesan, dan bandwith.

Contoh cloud computing adalah Yahoo email atau Gmail. Anda tidak perlu software atau server untuk menggunakannya. Semua konsumen hanya perlu koneksi internet dan mereka dapat mulai mengirimkan email. Software manajemen email dan serber semuanya ada di cloud (internet) dan secara total dikelola oleh provider seperti Yahoo, Google, etc. Konsumen hanya perlu menggunakan software itu sendiri dan menikmati manfaatnya. Analoginya adalah, "Jika and membutuhkan susu, kenapa membeli sapi?" Yang semua pengguna butuhkan adalah manfaat menggunakan software atau hardware seperti mengirim email dll. Hanya untuk mendapatkan manfaat ini (susu) mengapa konsumen harus membeli sapi (software/hardware)

Cloud computing dipecah ke dalam 3 segmen : aplikasi, platform, dan infrastruktur. Setiap segmen memberikan tujuan dan penawaran produk yang berbeda untuk pebisnis dan individual di seluruh dunia. Pada bulan Juni 2009, penelitian dilakukan oleh VersionOne yg menemukan bahwa 41% profesional senior di bidang IT tidak tahu apa itu cloud computing dan dua pertiga dari profesional keuangan bingung dengan konsep tersebut. Pada bulan September 2009, penelitian Aberdeen Group menemukan bahwa perusahaan yang disiplin mencapai rata-rata 18% pengurangan biaya IT mereka dari cloud computing dan 16% pengurangan dalam data center power costs.


Secara sederhana, Cloud Computing dapat kita bayangkan seperti sebuah jaringan listrik. Apabila kita membutuhkan listrik, apakah kita harus punya pembangkit listrik sendiri? Tentu tidak. Kita tinggal menghubungi penyedia layanan (dalam hal ini, PLN), menyambungkan rumah kita dengan jaringan listrik, dan kita tinggal menikmati layanan tersebut. Pembayaran kita lakukan bulanan sesuai pemakaian.
Kalau listrik bisa seperti itu, mengapa layanan komputasi tidak bisa? Misalnya, apabila sebuah perusahaan membutuhkan aplikasi CRM (Customer Relationship Management). Kenapa perusahaan tersebut harus membeli aplikasi CRM, membeli hardware server, dan kemudian harus memiliki tim TI khusus untuk menjaga server dan aplikasi tersebut?
Di sinilah cloud computing berperan. Penyedia jasa cloud computing seperti Microsoft, telah menyediakan aplikasi CRM yang dapat digunakan langsung oleh perusahaan tadi. Mereka tinggal menghubungi penyedia layanan (dalam hal ini, Microsoft), “menyambungkan” perusahaannya dengan layanan tersebut (dalam hal ini, melalui Internet), dan tinggal menggunakannya. Pembayaran? Cukup dibayar per bulan (atau per tahun, tergantung kontrak) sesuai pemakaian. Tidak ada lagi investasi di awal yang harus dilakukan.
Agar lebih mudah membayangkannya, silahkan lihat ilustrasi pada Gambar 1.http://itmove.files.wordpress.com/2011/06/ilustrasi-cloud2-g1.jpg?w=490
Karakteristik Cloud Computing
Dengan semakin maraknya pembicaraan seputar cloud computing, semakin banyak perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan layanan cloud computing.
Akan sangat membingungkan bagi kita para pengguna untuk memastikan bahwa layanan yang akan kita dapatkan adalah cloud computing atau bukan.
Untuk mudahnya, dari semua definisi yang ada, dapat diintisarikan bahwa cloud computing ideal adalah layanan yang memiliki 5 karakteristik berikut ini.
1. On-Demand Self-Services
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui  mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM (sesuai contoh di awal), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu juga.
2. Broad Network Access
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.
3. Resource Pooling
Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.
4. Rapid Elasticity
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan dengan cepat.
5. Measured Service
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan  cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.
Kelebihan Cloud Computing
Dari semua penjelasan di atas, apa sebenarnya kelebihan dari Cloud Computing, terutama bagi dunia bisnis? Berikut beberapa di antaranya.
Tanpa Investasi Awal
Dengan cloud computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasi yang signifikan di awal.
Ini sangat penting bagi bisnis, terutama bisnis pemula (startup). Mungkin di awal bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk 2 pengguna. Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna.
Tanpa model cloud computing, maka sejak awal kita sudah harus membeli hardware yang cukup untuk sekian tahun ke depan. Dengan cloud computing, kita cukup membayar sesuai yang kita butuhkan.
Mengubah CAPEX menjadi OPEX
Sama seperti kelebihan yang pertama, kelebihan yang kedua masih seputar keuangan.
Tanpa cloud computing, investasi hardware dan software harus dilakukan di awal, sehingga kita harus melakukan pengeluaran modal (Capital Expenditure, atau CAPEX). Sedangkan dengan cloud computing, kita dapat melakukan pengeluaran operasional (Operational Expenditure, atau OPEX).
Jadi, sama persis dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik atau telepon ketika kita cukup membayar bulanan sesuai pemakaian. Hal ini akan sangat membantu perusahaan secara keuangan.
Lentur dan Mudah Dikembangkan
Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat memanfaatkan TI sesuai kebutuhan. Perhatikan Gambar 2 di bawah untuk melihat beberapa skenario kebutuhan bisnis.
Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak datar-datar saja.
Dalam skenario “Predictable Bursting”, ada periode di mana penggunaan TI meningkat tajam. Contoh mudah adalah aplikasi Human Resource (HR) yang pada akhir bulan selalu meningkat penggunaannya karena mengelola gaji karyawan.
Untuk skenario “Growing Fast”, bisnis meningkat dengan pesat sehingga kapasitas TI juga harus mengikuti.
Contoh skenario “Unpredictable Bursting” adalah ketika sebuah website berita mendapat pengunjung yang melonjak karena ada berita menarik.
Skenario “On and Off” adalah penggunaan TI yang tidak berkelanjutan. Misalnya, sebuah layanan pelaporan pajak, yang hanya digunakan di waktu-waktu tertentu setiap tahun.
http://itmove.files.wordpress.com/2011/06/karakteristik-cloud2-g2.jpg?w=490&h=323
[Gambar 2: Beberapa skenario kebutuhan bisnis.]
Tanpa layanan cloud computing, ke empat skenario ini akan membutuhkan perencanaan TI yang sangat tidak efisien, karena investasi TI harus dilakukan sesuai kapasitas tertinggi, walaupun mungkin hanya terjadi di saat-saat tertentu. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadi kegagalan layanan pada saat “peak time” tersebut.
Dengan cloud computing, karena sifatnya yang lentur dan mudah dikembangkan (elastic and scalable), maka kapasitas dapat ditingkatkan pada saat dibutuhkan, dengan biaya penggunaan sesuai pemakaian.
Fokus pada Bisnis, bukan TI
Dengan menggunakan Cloud Computing, kita dapat fokus pada bisnis utama perusahaan, dan bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI. Hal ini dapat dilakukan karena pengelolaan TI dilakukan oleh penyedia layanan, dan bukan oleh kita sendiri. Misalnya, melakukan patching, security update, upgrade hardware, upgrade software, maintenance, dan lain-lain.
Apabila kita memiliki tim TI, maka tim tersebut dapat fokus pada layanan TI yang spesifik untuk bisnis kita, sedangkan hal-hal umum sudah ditangani oleh penyedia layanan.
Kesimpulan
Cloud computing sudah hadir saat ini, termasuk di Indonesia. Jadi, cloud computing bukanlah sebuah hype, melainkan sudah menjadi kenyataan dalam dunia TI.
Bukan berarti kita semua langsung harus berpindah saat ini juga: pada kenyataannya cloud computing bukanlah untuk semua orang. Masih tetap terdapat jenis-jenis layanan yang memang harus dilakukan secara on-premise, walaupun terdapat juga layanan yang menjadi sangat efisien bila dilakukan dengan cloud computing. Beberapa jenis layanan bahkan dapat dilakukan secara bersamaan (hybrid) dengan menggabungkan kedua jenis implementasi tersebut.
Oleh karena itu, carilah penyedia layanan yang dapat memberikan saran yang tepat dan terbaik bagi kebutuhan anda. Kesuksesan penggunaan cloud computing akan sangat ditentukan oleh kemampuan penyedia layanan dalam memberikan layanan yang tepat dan terbaik bagi  Pelanggan

sumber:
http://id.shvoong.com/internet-and-technologies/software/2022693-definisi-cloud-computing/
http://usi.feb.unair.ac.id/component/content/article/38-artikel-teknologi/209-cloud-computing-memahami-dan-penerapanny

Network Address Translation (NAT)

                          Pengertian NAT



                         NAT atau Network Address Translation merupakan salah satu teknologi jaringan yang kini telah menjadi salah satu standar dalam penyusunan suatutopologi ataupun logika dalam sebuah jaringan komputer maupun jaringandata, dalam paper ini akan dijelaskan beberapa hal tentang NAT.
Pengertian NAT
 NAT atau Network Address Translation merupakan salah satu protocoldalam suatu system jaringan, NAT atau Network Address Translation memungkinkan suatu jaringan dengan ip atau internet protocol yang bersifat prifat atau prifat ip yang sifatnya belum teriegistrasi di jaringan internet untuk mengakses jalur internet, hal ini berarti suatu alamat ip dapat mengaksesinternet dengan menggunakan ip privat atau bukan menggunakan ip public, NAT biasanya dibenamkan dalam sebuah router, NAT juga sering digunakanuntuk menggabungkan atau menghubungkan dua jaringan yang berbeda, danmentranslate atau menterjemahkan ip privat atau bukan ip public dalam jaringan internal ke dalam jaringan yang legal network sehingga memiliki hak untuk melakukan akses data dalam sebuah jaringan. NAT juga dapat menghubungkan banyak computer atau ip dalam suatu jaringan ke jaringan internet hanya dengan satuip, hal ini menjadi salah satu pilihan yang baik dalam melakukan pengamanan jaringan secara global,dikarenakan dengan menggunakan satu ip maka ip privat yang mengakses datatersebut dapat disembunyikan, atau dengan kata lain NAT dapanmenyembunyikan ip yang sebenarnya melakukan transfer data denganmenggunakan satu ip yang berada pada router NAT. NAT atau Network Address Translation merupakan salah satu bagiandari layer TCP/IP, dimana TCP/IP sendiri merupakan salah satu protocol yangmenjadi standar konvigurasibagi sebuah computer untuk dapat bekomunikasidengan computer lain melalui suatu alamat yang disebut dengan IP atauInternet Protocol yang diimplementasikan dengan penamaan alamat IP dengan angka yang dihitung berdasarkan digit biner dari penggabungan empat octetkonfigurasi IP itu sendiri.Dalam penerapannya , tiap-tiap produsen suatu merek memilikimetode atau penamaan masing-masing dari pengelolaan NAT, misalnya pada paket system operasi Free BSD menamakan pengelolaan NAT dengan PF atauPaket Filter, dimana dalam implementasinya NAT bekerja di dalam program Natd dalam sebuah daemon atau virtual, atau dalam Linux NAT bekerja dalamtable routing yang dapat deprogram oleh programernya sendiri dengan logikakhusus, misalnya salah satu system operasi pengganti router turunan linuk adalah Vyatta dan Smoothwall Exspress.Berikut adalah contoh tampilan dari salah satu system operasi router yang menggunakan dua logika NAT yaitu Load Balancing Round Robbin danLoad Balancing Fail Over, system operasi ini merupakan turunan dari FreeBSD yangdisebut dengan PF Sense.
Gambar 1
Tampilan Index dari PF Sense



Tipe-TipeNAT
         NAT atau Network Address Translation memiliki dua tipe, yaitu statisdan dinamis.
NAT Tipe Statis Static NAT atau NAT statis menggunakan table routing yang tetap,atau alokasi translasi alamat ip ditetapkan sesuai dengan alamat asal atausource ke alamat tujuan atau destination, sehingga tidak memungkinkanterjadinya pertukaran data dalam suatu alamat ip bila translasi alamat ipnya belum didaftarkan dalam table nat, contoh bentuk table translasi statis dapatdilihat pada gambar 3.Translasi Static terjadi ketika sebuah alamat lokal(inside) di petakan ke sebuah alamat global/internet (outside). Alamat lokaldan global dipetakan satu lawan satu secara Statik.NAT secara statis akanmelakukan request atau pengambilan dan pengiriman paket data sesuai denganaturan yang telah ditabelkan dalam sebuah NAT, adapun contoh sebuahrouting statis dari sebuah jaringan sederhana dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2
Static Routing dengan mneggunakan static NAT
 
Gambar 3
Contoh simulasitabel NAT statis dalam sebuah router
 

  NAT       Tipe Dinamis
 NAT dengan tipe dinamis menggunakan logika balancing, ataumenggunakan logika pengaturan beban, dinama dalam tabelnya sendiri telahditanamkan logika kemungkinan dan pemecahannya, NAT dengan tipedinamis pada umunya dibagi menjadi dua jenis yaitu NAT dinamis dengansistem pool dan NAT overload, ada juga tipe yang lain yaitu Overlapping.
NAT Sistem Pool
 NAT dengan sistem pool atau kelompok menggunakan sebuah tabel NAT dengan logika dinamis, dimana logika yang ditanamkan dalam NATtersebuat pada munya merupakan logika Fuzzy atau lika ambang yang nilaitranslasinya belum pasti, dimana dalam sistem pool, suatu request belum tentuakan melewati jaringan yang sama bila melakukan request yang sama untuk kedua kalinya, Translasi Dinamik terjadi ketika router NAT diset untuk memahami alamat lokal yang harus ditranslasikan, dankelompok (pool)alamat global yang akan digunakan untuk terhubung ke internet. Proses NAT Dinamik ini dapatmemetakan bebarapa kelompok alamat lokal ke beberapakelompok alamat global.Gambaran dari logika Nat dengan sistem pool dapatdilihat pada gambar 4, salah satu aplikasi router NAT yang menggunakanlogika pool yaitu PF Sense turunan dari sistem operasi Free BSD, tampilandari pool yagn dibuat pada PF sense dapat dilihat pada gambar 5
  gambar 5  Gambaran setting pool pada PF Sens
  gambar  4
Gambaran logika NAT dinamiss
Nat dengan sistem pool biasanya sering dimanfaatkan untuk melakukan balancing atau penyeimbangan beban pada jaringan.Tampilantabel pool pada PF Sense dapat dilihat pada gambar 6.
Gambar 6
Gambaran pool pada PF Sense
NAT Sistem Overloading
 Nat dengan sistem Overloading menggunakan logika dimana requestatau permintaan dari banyak client atau banyak alamat dioperkan ataudiberikan ke satu alamat ip distribusi. Sejumlah IP lokal/internal dapatditranslasikan ke satu alamat IP global/outside. Hal ini sangat Sejumlah IPlokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global/outside. Hal inisangatmenghemat penggunakan alokasi IP dari ISP. Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menghemat penggunakan alokasi IP dari ISP.Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menggunakan metoda portmultiplexing, atau perubahan port ke packet outbound. Penggabungan sistemoverloading dan sistem pool telah dilakukan oleh banyak produsen router danmenghasilkan logika yang banyak digunakan untuk load balancing saat iniyaitu Round Robbin Load Balancing, dimana logika ini melakukan pengiriman request secara berurutan, secara bergantian ke alamat gatewayyang telah ditanamkan dalam tabel NAT sebelumnya, sehingga suatu multireuest dari sebuah alamat ip dapat melalui lebih dari satu alamat distribusi, penerapan ini dapat dilakukan dalam penggunaan DualWan Router, selain itulogika ini juga memiliki logika Fail Over, dimana bila suatu alamat distribusitidak dapat lagi mengirimkan paket maka paket akan dialihkan ke alamatdistribusi yang lain. Berikut gambaran dari sistem Overloading ini


  Gambaran jaringan dengan sistem NAT Overloading
Nat dengan Overloading memiliki logika yang sangat mirip denganFail Over, tetapi dalam Overloading alamat ip tetap sama, hanya portnya sajayang berubah, sehingga dalam Overloading setiap alamat ip diberikan satualamat distribusi tetapi menggunakan port yang berbeda
 
NAT Sistem Overlaping

 Nat dengan sistem Overlaping diterapkan bila suatu alamat privatedalam suatu jaringan merupakan alamat privat teregistrasi di dalam jaringanlain, maka router NATharus melakukan look up ke dalam tabel untuk melakukan intercep atau pengubahan konfigurasi pada salah satu alamat jaringan dan merubahnya dengan alamat jaringan lain yang unik, dan khusus,dalam hal ini router NAT harus mampu mentranslasikan alamat jaringaninternal sama baiknya dengan melakukan translate jaringan eksternal. Sistem NATOverlaping ini dapat digunakan guna menanggulangi terjadinya ipconflict atau kesamaan ip dalam suatu jaringan. Berikut gambaran dari NATdengan sistem Overlapping
Contoh Aplikasi NAT atau Router NAT
Aplikasi router NAT sangatlah banyak, baik itu yang open sourcemaupun closed source, disini akan dibahas mengenai beberapa aplikasi sistemoperasi router berbasis NAT dan beberapa fungsi routing yang dimiliki olehaplikasi tersebut
PF Sense (Paket Filter)
PF Sense merupakan sebuah sistem operasi router yang dikeluarkanatau dirilis oleh Free BSD, PF Sense merupakan sebuah aplikasi router yangmampu melakukan routing lebih dari tiga jaringan dengan menggunakan lebihdari satu ISP atau internet service Provider, PF Sense menggunakan logika pool dimana pool ini dapat diolah sesuai dengan keinginan kita, dalam PFSense juga disediakan tabel NAT dari masing-masing alamat jaringan ataukartu jaringan yang terinstal, logika translasi yang terdapat dalam PF Senseadalah Load Balancing Round Robbing dan Fail Over, dimanamenggabungkan metode pool dan metode Overloading.PF Sense juga dapat berlaku sebagai internet gatewayBerikut Gambaran Dari sistem operasi PFSense tersebut.
Gambar 8
Tampilan Index dari PF Sense

 
Gambar 9
Tampilan table NATOutboundpada aplikasi PF Sense
Gambar 10
Tampilan NAT untuk satu interface dan portnya pada PF Sense
 

contoh lainnya adalah : VYATTA,Smooth WAll ,dan mikrotik

Contoh Penerapan NAT Pada Jaringan
 NAT dapat diterapkan di semua jenis jaringan, dengan syarat sebuahskema jaringan dilengkapi dengan router yang mendukung NAT, keberadaan NAT menjadi salah satu pilihan untuk menetapkan standar keamanan utuk sebuah onfigurasi jaringan, setiap konfigurasi jaringan berbasis NATmerupakan konfigurasi khusus yang diseting berbeda untuk setiap jenis jaringan, konfigurasi NAT ini sangat khusus dikarenakan konfigurasi NATsangat tergantung akan topologi jaringan dan konfigurasi jaringan, pada setiap jaringan yang menggunakan NAT dapat juga dikonfigurasikan sesuai dengankeinginan dari penyusun atau orang yang mendesain jaringan tersebu.Berikut disajikan sebuah skema jaringan yang telah kami ujikan dan didesain untuk sebuah kafe internet, kafe internet ini berada di daerah Gunung  Agung bernama Gaul. Net dan menggunakan Pc Router rakitan yang diinstalsistem operasi PF Sense sebagai aplikasi router, dimana desain inimenggunakan suatu logika khusus, dikarenakan penggunaan dua buah ISPyang menggunakan metode Load Balancing dan Fail Over sebagai logikarequest atau permintaan paket, Router NAT ini juga berfungsi sebagaifirewall, dimana dalam tabel NAT, permintaan data ke dalam jaringan internalyang dilakukan oleh IP Privat akan di blok secara otomatis, sehingga jaringanini bebas hacking atau bebas pembobolan. Berikut tampilan dari desain jaringan tersebut :

 
Gambar 14
Contoh pengaplikasian router NAT dalam jaringan
Dalam jaringan ini menggunakan sistem Load Balancing RoundRobbin, dimana router NAT yang telah diinstal PF Sense melakukan pengoperan request dari komputer dalam jaringan melalui satu IP yaitu yangdisebut dengan LAN, sehingga IP client yang sebenarnya tersembunyi,selanjutnya dari interface LAN maka router akan menggunakan NAT Poolyang telah ditanamkan oleh desainer jaringan pada Pool dalam hal ini dua IPISP dengan satu DNS yang sama dan satu IP LAN yang mengkoneksikan router ke jaringan internal, bila sati ip client memiliki multirequest ataumelakukan permintaan data secara berurutan melalui paket yang berbeda,maka oleh NAT permintaan tersebut akan dibagikan ke dua alamat ISP secara berurutan atau array sesuai dengan tabel pool yang ada, sehingga satu ip clientmampu atau diperbolehkan menggunakan kedua alamat ISP untuk requestyang berbeda, hal ini akan menyebabkan peningkatan kecepatan dua kali lipat pada client tersebut.Dan bila terjadi kegagalan pengiriman request ke salahsatu alamat ISP maka request tersebut akan coba diberikan ke alamat ISP yangsatunya yang telah terdaftar dalampool, metode ini disebut dengan Fail Over

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa : 
1.NAT Merupakan salah jenis satu protokol jaringan, yang menggunakan logika pemprograman bedasarkan tabel NAT yang dibuat sebelumnya. 
2.NAT Merupakan protokol jaringan yang bersifat khusus, dikarenakan NATmemiliki translasi yang berbeda untuk tiap-tiap tipe jaringan. 
3.NAT Merupakan salah satu metode perlindungan atau security jaringan yang baik dan handal, dikarenakan banyaknya metode konfigurasi yang dimiliki. 
4.NAT Berfungsi sebagai trafic atau pengontrol arus data dalam jaringan, ataulebih sebagai polisi dalam sebuah trafic light. 
5.NAT Memilikidua jenis yaitu statis dan dinamis. 
6.Aplikasi NAT sangat banyak beredar di masyarakat, dan bias didapatkandenganmudah.
 7.NAT dapat diaplikasikan dalam banyak jenis jaringan, baik itu jaringan bersifat besar (lebih dari 1 network atau jaringan) ataupun yang sederhana(atau yang hanya terdiri dari satu jaringan)

Sumber:
http://www.scribd.com/doc/34579279/Network-Address-Translation-NaT

 
 

BRIDGE

Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah. Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet) atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap node yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan memperbolehkan hanya lalu lintas data yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak; jika segmennya berbeda, paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen.



Pengertian Bridge :




Bridge bekerja pada data link layer pada OSI. bridge adalah alat yang digunakan pada suatu jaringan yang berfungsi untuk memisahkan sebuah jaringan yang luas menjadi segment yang lebih kecil. bridge membaca alamat MAC (media access control0 dari setiap paket data yang diterima yang kemudian akan mempelajari dridging table untuk memutuskan apa yang akan dikerjakan bridge selanjutnya pada paket data tersebut, apakah diteruskan atau di abaikan. jika switch menpunyai domein collision sendiri-sendiri disetiap portnya, begitu juga dengan bridge memiliki domain collision ttetepi ia juga dapat membaginya dari sebuah domain collision yang besar menjadi yang lebih kecil, dah bridge hanya akan melewatkan paket data antar segment - segment jika hanya segment itu sangat diperlukan Terdapat tiga jenis bridge jaringan yang umum dijumpai: Bridge Lokal : sebuah bridge yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan lokal. Bridge Remote : dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network. Bridge Nirkabel : sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.

sumber :
http://adit-chaky.blogspot.com/2010/04/pengertian-bridge-switch-hub-router-dan.html
http://cgeduntuksemua.blogspot.com/2012/04/definisi-dan-fungsi-hub-swictch.html

Route dan Router

Route & Router
Route atau rute merupakan jalur yang akan dilalui paket data pada jaringan komputer. Routing berkaitan dengan penentuan rute yang dilalui oleh paket data untuk mencapai tujuan. Sedangkan router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Pengertian Routing adalah proses pengiriman informasi/data dari pengirim di suatu jaringan ke penerima yang berada di jaringan yang lain (melalui interwork).


Untuk dapat me-route paket dibutuhkan Router.
Agar dapat me-route paket, Roter harus mengetahui : 
  •    Alamat IP penerima 
  •    Router tetangganya, yang dengan itu ia bisa mempelajari jaringan yang lebih luas. 
  •    Route lintasan yang bisa dilewati 
  •       Route terbaik ke setiap jaringan
         Informasi Routing
ROUTING
·        Router mengetahui atau belajar mengenai jaringan yang jauh dari router tetangganya.
·        Router membangun table routing untuk dapat mem-fowardkan data ke jaringan yang jauh
PROSES ROUTING
·        Paket dibuat di A untuk dikirim ke B
·        A broadcast ARP ke jaringan untuk mengetahui MAC address B
·        Karena B terletak di jaringan yang lain, Router yang member respon dengan memberikan fisik addressnya, agar paket itu oleh A dikirim ke Router (sebagai default Router)
·        A kemudian mengirim paket tersebut ke Router lewat port E0.
·        Hardware address sesuai dengan HA milik Router, maka header frame dicopot, sehingga tinggal paket IP. Router kemudian mencheck alamat penerima, ketika diketahui bahwa penerima adalah 172.16.100.15. Router tahu (dari routing tabelnya) bahwa alamat network 172.16.100.0 bisa dicapai lewat port E1.
Static Routing :
§         Tidak membebani CPU
§         Tidak diperlukan komunikasi antar Router
§         Aman ( karena hanya admin yang bisa men-setup)
§         Admin harus menguasai jaringan keseluruhan
§         Jika ada tambahan Jaringan ,Admin harus menambahkannya pada semua router
§         Pada jaringan yang besar, hal ini akan sangat menyita waktu dan tenaga.
Dynamic Routing :
§         Terjadi proses pembelajaran oleh router dan mengupdate table Routing jika terjadi perubahan.
§         Pembelajaran dilakukan komunikasi antar Router-router dengan protokol-protokol tertentu . Seperti : RIP ,OSPF IGRP, & EIGRP

s sumber:
hhttp://indowiki.blogspot.com/2012/06/definisi-switch-atau-hub.html
hhttp://cgeduntuksemua.blogspot.com/2012/04/definisi-dan-fungsi-hub-swictch.html

Trunking LAN

         Dalam istilah komunikasi, trunk atau trunking adalah konsep dimana sistem komunikasi dapat menyediakan akses jaringan untuk banyak klien dengan berbagi satu set garis (peraturan) atau frekuensi, bukan memberikannya secara individual. Dari pengertian di atas, jika dihubungkan dengan konsep jaringan komputer, maka trunk dapat dikatakan sebagai konsep pembagian akses antar jaringan  dengan menggunakan perangkat jaringan, yang dalam hal ini adalah switch dan menggunakan suatu set peraturan yang ditetapkan dimana tidak sembarang komponen dapat mengakses komponen lain dalam jaringan lain. Lebih simple-nya, konsep trunk membatasi akses antara satu jaringan dengan jaringan lainnya.
Pada kasus real, konsep trunk dalam jaringan komputer dilakukan pada komponen switch, karena swtich dapat membaca dan menetapkan alamat mana saja yang diizinkan untuk mengakses komputer lain dalam jaringan lain. Hal ini juga yang akan kita lakukan dalam kesempatan posting kali ini. Namun, agar konsep trunk lebih mudah dimengerti, maka kita akan latihan berdasarkan contoh kasus berikut ini (perhatikan gambar!). 
Dari gambar di atas, diperoleh keterangan:
  • Sebuah gedung 2 tingkat.
  • Terdapat satu switch pada tiap tingkat, dimana switch tersebut terhubung dengan 3 komputer pada masing-masing tingkat dan masing-masing switch, sehingga total terdapat 2  switch dan 6 komputer.
  • Keenam komputer tersebut dibagi ke dalam beberapa jaringan, yaitu
    • 2 perangkat komputer untuk jaringan pertama pada tingkat 1 (warna kuning).
    • 2 perangkat komputer untuk jaringan kedua pada tingkat 2 (warna merah).
    • 2 perangkat komputer untuk jaringan ketiga, dimana 1 komputer pada tingkat 1 dan 1 komputer pada tingkat 2 (warna hijau).
Dari gambar di atas juga dapat diperoleh hasil analisis bahwa,
  • Agar efektif, maka dibuat 2 VLAN, yaitu
    • VLAN1 untuk jaringan 1 dan jaringan 2.
    • VLAN2 untuk jaringan 3, karena komputer pada jaringan ini tidak terhubung secara fisik dan secara langsung, hanya dihubungkan oleh switch. Maka untuk menghubungkannya, switch 1 dan switch 2 dihubungkan (trunk) dan hanya VLAN2 saja yang dapat diakses oleh pada masing-masing switch.
Baik, berdasarkan konsep yang telah dianalisis di atas, saya akan mempraktekannya pada Packet Tracer.
  1. Langkah pertama, buka Packet Tracer anda.
  2. Setelah terbuka, masukkan 2 perangkat switch (Switches --> 2950-24) dan 6 perangkat komputer (End Devices --> Generic/PC-PT). Lalu klik pada stage untuk memasukkannya (satu per satu).


    Sehingga, pada nantinya disusun dan kurang lebih akan tampak seperti gambar berikut.


  3. Setelah komponen-komponen di atas disusun, langkah selanjutnya adalah menghubungkan komponen-komponen tersebut dengan kabel. Hubungkan tiap PC dengan switch menggunakan kabel Coper Straight-Through, dan untuk antar switch menggunakan kabel Coper Cross-Over. Untuk memudahkan perhatikan tabel berikut.

    PCSwitchSlot
    PC-01Switch 1FastEthernet0/1
    PC-02Switch 1FastEthernet0/2
    PC-03Switch 1FastEthernet0/3
    PC-04Switch 2FastEthernet0/1
    PC-05Switch 2FastEthernet0/2
    PC-06Switch 2FastEthernet0/3
    kita menggunakan port FastEthernet0/4 pada masing-masing switch. Sehingga, kurang lebih akan terlihat seperti gambar berikut ini.

  4. Langkah selanjutnya adalah memberikan alamat IP atau IP Address pada masing-masing PC/Komputer. Untuk melakukan hal tersebut, klik pada PC yang akan diberikan IP Address kemudian pada bagian Config, klik tombol FastEthernet. Kemudian pada bagian IP Address dan Subnetmask masukkan alamatnya. Pada kali ini, berikan alamat IP dan subnetmask pada setiap PC sesuai dengan tabel berikut ini.

    PCIP AddressSubnetmask
    PC-01192.168.1.1255.255.255.0
    PC-02192.168.1.2255.255.255.0
    PC-03192.168.1.3255.255.255.0
    PC-04192.168.1.4255.255.255.0
    PC-05192.168.1.5255.255.255.0
    PC-06192.168.1.6255.255.255.0
  5. Selanjutnya, setelah pengalamatan dilakukan, anda sebenarnya dapat memeriksa keterhubungan antar komputer dengan menggunakan command prompt sama seperti yang telah saya jelaskan pada posting sebelum ini. Namun, saya asumsikan anda dapat melakukan hal tersebut, sehingga tidak perlu dijelaskan lagi pada kesempatan posting kali ini. 
  6. Hal yang dilakukan berikutnya adalah membuat Complex PDU, seperti yang telah saya jelaskan bahwa PDU adalah identitas keterhubungan antara satu PC dengan PC lain atau antar komponen. Untuk melakukannya, klik menu Add Complex PDU pada menu sebelah kanan (lambang amplop terbuka dengan tanda plus), kemudian klik pada PC yang akan diberi atau dibuat PDU-nya. Untuk keterangannya, perhatikan tabel berikut.

    PCDestination IP AddressSequence NumberShoot Time
    PC-01192.168.1.211
    PC-02192.168.1.111
    PC-03192.168.1.411
    PC-04192.168.1.311
    PC-05192.168.1.611
    PC-06192.168.1.511
    Gunakan tabel di atas ini untuk membuat PDU pada setiap PC dan klik Create PDU setelah selesai mengisikan datanya. Hasil dari pembuatan PDU dapat dilihat di Toggle PDU List Window seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

  7. Langkah selanjutnya adalah membuat VLAN pada masing-masing Switch. Untuk melakukan hal tersebut, klik switch yang akan ditambahkan/dibuat VLAN-nya. Kemudian, klik tombol VLAN Database pada menu sebelah kiri. Kemudian isikan VLAN name dan Number-nya sesuai dengan tabel di bawah ini.

    SwitchVLAN NameNumber
    Switch 1VLAN22
    Switch 2VLAN22
    Setelah diisikan, klik tombol add untuk menambahkan VLAN baru pada masing-masing switch sesuai dengan data yang telah diisi. Gambarnya akan tampak kurang lebih sebagai berikut.

  8. Selanjutnya, setelah menambahkan VLAN baru kita akan mengatur komputer mana saja yang termasuk ke dalam VLAN1 atau VLAN2. Untuk melakukan hal tersebut, klik pada salah satu switch (mulai dari Switch 1), kemudian klik tombol FastEthernet0/1 (dalam hal ini adalah PC-01), berikan tipe Access dengan VLANnya VLAN1. Untuk lebih jelasnya gunakan tabel berikut dan perhatikan gambarnya!

    SwitchPortTipeVLAN
    Switch 1FastEthernet0/1AccessVLAN1

    FastEthernet0/2AccessVLAN1

    FastEthernet0/3AccessVLAN2

    FastEthernet0/4TrunkHanya VLAN2
    Switch 2FastEthernet0/1AccessVLAN2

    FastEthernet0/2AccessVLAN1

    FastEthernet0/3AccessVLAN1

    FastEthernet0/4TrunkHanya VLAN2
    Perhatikan pada tabel di atas. Dapat dilihat bahwa port 4, yaitu FastEthernet0/4 yang diisi oleh hubungan antar switch bertipe trunk dan hanya VLAN 2 saja yang boleh mengakses melalui kedua switch ini. Perhatikan juga pada Switch 2 port FastEthernet0/1, bahwa VLAN-nya adalah VLAN2, itu karena komputer inilah yang berada satu jaringan dengan komputer PC-03 yang pada gambar awal posting ini adalah jaringan 3 dan kedua komputer ini dihubungkan melalui trunk karena mereka berada pada VLAN yang sama walaupun berbeda secara tempat.
  9. Langkah selanjutnya adalah pengetesan. Untuk melakukan hal tersebut, lakukan ping dengan command prompt dari PC yang berada pada VLAN yang sama ke PC yang berbeda VLAN. Contohnya, dari PC-01 (VLAN1) ke PC-03 (VLAN2). Hasil dari percobaan ini tentu tidak bisa terhubung, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

    Namun, apabila kita mencoba untuk menghubungkan antara PC-03 dengan PC-04 yang dalam kasus ini adalah berada dalam satu jaringan namun berbeda lokasi, dapat terhubung. Hal ini terjadi karena kita mengizinkan komputer dengan VLAN2, yaitu PC-03 dan PC-04 dapat saling terhubung melalui trunk antara Switch 1 dan Switch 2. Hasil yang saya dapatkan dapat terlihat pada gambar di bawah ini.


    sumber :
    http://endipratama.blogspot.com/2010/05/membuat-trunk-pada-virtual-lan-dengan.html


Definisi Swith atau Hub

Definisi Switch atau hub

Switch ialah sebuah perangkat keras yang memungkinkan terjadinya distribusi packet data antar komputer dalam jaringan dan mampu untuk mengenali topologi jaringan di banyak layer sehingga packet data dapat langsung sampai ke tujuan.
Hub ialah perangkat jaringan yang sederhana. Hub tidak mengatur alur jalannya data di jaringan, jadi setiap packet data yang melewati Hub akan dikirim (broadcast) ke semua port yang ada hingga packet data tersebut sampai ke tujuan. Hal tersebut dapat membuat hub menjadi collisions dan memperlambat jaringan. (Hub juga sering dikenal dengan nama repeater)
Switch dan Hub sebenarnya memiliki fungsi yang sama, karena dengan menggunakan salah satu diantaranya kita tetap bisa membuat Jaringan Komputer, tapi penggunaan Switch akan lebih cepat daripada Hub apalagi bila jaringan yang kita punya sangat besar.

Perbedaan Hub dan Switch


 
Hub adalah Alat penghubung atar komputer, semua jenis komunikasi hanya dilewatkan oleh hub. hub digunakan untuk sebuah bentuk jaringan yang sederhana (misal hanya untuk menyambungkan beberapa komputer di satu group IP lokal) ketika ada satu paket yang masuk ke satu port di hub, maka akan tersalin ke port lainnya di hub yg sama dan semua komputer yg tersambung di hub yang sama dapat membaca paket tersebut. Saat ini hub sudah banyak ditinggalkan dan diganti dengan switch. Alasan penggantian ini biasanya adalah karena hub mempunyai kecepatan transfer data yang lebih lambat daripada switch. Hub dan switch mempunyai kecepatan transfer data sampai dengan 100 Mbps bahkan switch sudah dikembangkan sampai kecepatan 1 Gbps  



Pengertian Switch :

Switch adalah Sebuah alat yang menyaring/filter dan melewatkan(mengijinkan lewat) paket yang ada di sebuah LAN. switcher bekerja pada layer data link (layer 2) dan terkadang di Network Layer (layer 3) berdasarkan referensi OSI Layer Model. sehingga dapat bekerja untuk paket protokol apapun. LAN yang menggunakan Switch untuk berkomunikasi di jaringan maka disebut dengan Switched LAN atau dalam fisik ethernet jaringan disebut dengan Switched Ethernet LANs.






Kesimpulannya adalah :
Perbedaan Hub dan Switch terletak dari bagaimana packet data / informasi yang dikirim kepada mereka diproses. Ketika data masuk atau datang ke Hub, Hub akan mengambil data tersebut dan akan mentransmisikannya ke setiap komputer yang terhubung ke Jaringan.