Kamis, 06 Desember 2012

 TCP / IP

TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) Adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack



Protokol TCP/IP dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan terhadap jaringan komputer dan Internet. Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet Society (ISOC), Internet Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang dikeluarkan oleh IETF.

TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas empat lapis, di antaranya adalah :
  1.  Protokol lapisan aplikasi : bertanggung jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP. Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail Transfer Protocol (SMTP), Simple Network Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
  2. Protokol lapisan antar-host : berguna untuk membuat komunikasi menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
  3. Protokol lapisan internetwork : bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management Protocol (IGMP).
  4. Protokol lapisan antarmuka jaringan : bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM)) .

referensi:
http://blitari.blogspot.com/2012/08/tcpip-adalah.html

GNS 3 

Pengertian


GNS3 merupakan software pemodelan yang berorientasi GUI (Graphical User Interface). Dengan mengunakan GNS3 kita dapat merancang dan mengimplementasikan jaringan mendekati keadaan yang sebenarnya.
Setiap perangkat yang telah ditambahkan ke dalam GNS3 membutuhkan operating system sebagai contoh yaitu Cisco IOS. Karena GNS3 merupakan sebuah simulator maka dibutuhkan resource komputer yang lebih untuk menjalankan sebuah sistem operasi di dalam setiap perangkat.
Kekurangan yang ada didalam GNS3 adalah tidak menunjang Multilayer Switch sebagai default device yang telah disediakan, maka penulis menambahkan beberapa modul dan IOS yang menunjang tersedianya Multilayer Switch didalam GNS3.
Pengkombinasian antara modul NM-16E-SW dan device Cisco 3640, memberikan layanan Multilayer Switch yang dapat digunakan sebagai alat bantu simulasi untuk p erancangan jaringan ini.
Berikut ini adalah tahapan – tahapan dalam merancang sebuah jaringan di
GNS3.
L2 
 1. Instalasi GNS3
Jalankan installer, kemudian ikuti langkah-langkahnya. Instalasi untuk Windows tidak sulit, begitu pula untuk OS yang lain. Jadi bagian ini nggak saya jelaskan lebih detail :)

2. Konfigurasi GNS3
a. Konfigurasi umum
  • Jalankan GN3, lalu buka menu Edit > Preferences > General
 
  • Terminal command default menggunakan program telnet bawaan Windows. Jika anda lebih suka menggunakan Putty, ganti parameter berikut:
start telnet %h %p
menjadi (sesuaikan dengan letak folder putty anda):
start d:\programs\putty -telnet %h %p
  • Parameter-parameter yang bisa digunakan: %h = host; %p = port; %d = device name.
  • Project directory adalah direktori / folder default tempat file network *.net akan disimpan.
  • IOS/PIX directory adalah folder penyimpanan IOS image anda.
  • Configuration file adalah file konfigurasi GNS3. Semua perubahan konfigurasi tersimpan disini.
b. Konfigurasi Dynamips
  • Masih di menu Preferences: Edit > Preferences > Dynamips
 
  • Tab Dynamips.
  • Executable Path. Letak file executable dynamips yang disimpan saat instalasi.
  • Working directory. Direktori kerja Dynamips. File nvram, bootflash, atau ghost RAM router virtual akan disimpan di folder ini.
  • Automatically clean the working directory. Default dipilih. Akan menghapus file yang digenerate oleh Dynamips, seperti nvram, ghost file, bootflash, dll.
  • Enable ghost IOS feature. Default dipilih. Beberapa router akan menggunakan IOS dari satu file ghost secara bersama-sama.
  • Enable mmap feature. Default dipilih. Mengemulasikan nvram router ke dalam sebuah file. Disimpan di direktori kerja Dynamips.
  • Enable sparse memory feature. Default tidak dipilih.
  • Tab Hypervisor Manager.
  • Memory usage limit per hypervisor. Batas memory per hypervisor. Nilai default 512MB. Jika Default RAM yang dibutuhkan sebuah router 256 MB, maka sebuah hypervisor hanya bisa menangani 2 router. Router ketiga otomatis akan ditangani hypervisor selanjutnya. Contoh pada file *.net jika dibuat 3 router dengan default RAM 256, router jogja secara otomatis akan ditangani hypervisor port 7201 :
[localhost:7200]
[[7200]]
image = c7200-adventerprisek9-mz.124-4.T1.bin
[[ROUTER jakarta]]
slot1 = PA-8T
s1/0 = semarang s1/0
s1/1 = solo s1/1
[[ROUTER semarang]]
slot1 = PA-8T
s1/0 = jakarta s1/0
s1/1 = solo s1/0
s1/2 = jogja s1/0
[localhost:7201]
[[7200]]
image = c7200-adventerprisek9-mz.124-4.T1.bin
[[ROUTER jogja]]
slot1 = PA-8T
s1/0 = semarang s1/2
s1/1 = solo s1/2
 
  • se Hypervisor Manager when importing. Default dipilih. Saat membuka file network .net GNS3 akan otomatis distart. Jika tidak dipilih, hypervisor harus distart manual
b. Konfigurasi Capture Paket
Atur konfigurasi capture paket disini. Direktori kerja capture paket data adalah file hasil capture akan disimpan. Tentukan pula path program Wireshark untuk melakukan capture. Wireshark tidak menjadi satu paket instalasi dengan GNS3, silakan download dari sini  dan install.
 
c. Konfigurasi Pemu
Belum banyak yang bisa saya jelaskan di bagian ini, karena saya juga belum pernah menggunakan Pemu :D . Sementara saya kasih screenshot gambarnya dulu aja ya :D
 
d. IOS Images
  • Buka menu Edit > IOS images and hypervisors.
  • Pada tab IOS imagesmasukkan IOS imagesPlatformModel, dan Default RAM biasanya akan otomatis terisi. Nilai IDLE PC bisa ditentukan kemudian saat akan membuat topologi jaringan.
  • Ada perbedaan penanganan file .net oleh GNS3 dan Dynamips. Untuk mengatasinya, pastikan parameter Default image for this platform dipilih, agar file .net yang disimpan dari GNS3 bisa dibaca juga oleh Dynagen.
 
  • Pada tab External hypervisors, jika anda juga menjalankan hypervisor di PC lain bisa anda tambahkan di tabel ini. Hal ini memungkinkan load-balancing pada beberapa hypervisor / PC.

 
Untuk mempercepat loading IOS image, disarankan IOS di-dekompres (ekstrak) terlebih dahulu. Apalagi jika anda sering melakukan start & stop IOS. Karena setiap kali di-start, saat boot GNS3 melakukan proses dekompresi image.
 
3. Membuat Topologi Jaringan
Ada sedikit perbedaan antara GNS3 0.5 yang sekarang saya install dan GNS3 0.3 beta yang sebelumnya pernah saya gunakan. Maklum, GNS3 memang masih dalam taraf pengembangan.
Pada versi sebelumnya ada dua mode untuk membangun topologi jaringan: Design Mode dan Emulation Mode. Design Mode digunakan untuk membuat topologi dan mengkonfigurasinya. Pemasangan router dan koneksi antar router dibuat di mode ini. Sedangkan Emulation Mode digunakan untuk menjalankan (mensimulasikan) topologi yang sudah dibuat. Saya tidak melihat dua mode ini ada di GNS3 0.5. Lebih fleksibel, karena kita tinggal menambah router jika diinginkan tanpa harus berganti-ganti mode:)
Dengan GNS3 0.5, beberapa kemudahan saat membuat topologi jaringan dengan tampilan GUI adalah:
  • Menyimpan file konfigurasi network .net dan startup-config .cfg
  • Export topologi jaringan dalam bentuk gambar
  • Pembagian load hypervisor untuk menjalankan IOS
  • Mengganti dan menyipan nilai IDLE PC
  • Membuat link antar node, konfigurasi slot network modul, dll
IDLE PC
Saat IOS image tadi disimpan di-list lewat menu edit, nilai IDLE PC belum ditentukan. Untuk memasukkan nilai tersebut berikut langkah-langkahnya:
  • Drag dan drop node dari list di tampilan kiri, start IOS. Kemudian pada console dynagen tulis perintah:
idlepc get <hostname>
  • ‘R0′ adalah hostname router anda. Tunggu sebentar hingga muncul tampilan sbb:
 
  • Pada contoh tsb masukkan angka ’3′ atau ’4′. Setelah klik ‘ok’ perhatikan bahwa penggunaan CPU sudah turun. Jika tidak didapat nilai dengan tanda asterisk ‘*’ coba ulangi langkah tadi dari awal.
  • Jika setelah nilai IDLE PC disimpan dan usage CPU nya masih tinggi, gunakan perintah idlepc show <hostname> untuk melihat kembali nilai-nilai IDLE PC yang ditampilkan sebelumnya.
  • Otomatis nilai IDLE PC tersimpan di daftar IOS images.
Selain menentukan nilai IDLE PC dari console dynagen diatas, bisa juga dengan caraklik kanan pada router R0 > Idle PC. Untungnya lewat ‘klik kanan’ ini, anda bisa berkali-kali mengganti nilai IDLE PC. Sedangkan jika lewat console dynagen, sekali nilai IDLE PC sudah disimpan, perintah ‘idlepc get <hostname>’ tidak bisa dilakukan lagi.
  
Selengkapnya tentang utilisasi resource bisa dibaca di dokumentasi GNS3 , tutorial dynamips / dynagen , atau forum Hacki .
Konfigurasi Node
Klik kanan pada router lalu pilih Configure. Akan muncul window Node Configurator. Dari sini bisa diatur:
  • Midplane (C7200).
  • NPE (C7200)
  • Memories and disks
  • Slots. Disini bisa ditentukan network modul yang akan diinstal dirouter. Walaupun bagian ini tidak dikonfigurasi, saat membuat koneksi antar node lewat icon Add a link, network modul akan otomatis tersimpan.
  • Advanced . Configuration Register, dll.
Menyimpan FIle Network
Untuk menyimpan file network .net gunakan icon Save network file. Jika router sudah dikonfigurasi, simpan running-config dengan perintah ‘write’. Kemudian klik icon Extract all startup-configs untuk menyimpannya dalam file <hostname>.cfg. Sehingga setiap file network .net disimpan, otomatis startup-config juga akan disimpan.
Hostname
Perubahan hostname dari startup-config tidak begitu saja mengubah hostname node pada tampilan gambar topologi. Untuk mempermudah, sebaiknya ganti secara manual hostname node sehingga sama dengan hostname yang tersimpan di start-up config dengan cara klik-kanan node > Change the hostname. (pada dokumentasi GNS3 hostname pada tampilan gambar biasa disebut routername)
Bridging dengan Host Komputer
Router virtual di GNS3 / Dynamips bisa berkomunikasi dengan real network dengan cara bridging interface router virtual dengan interface host Komputer. Gunakan shortcut Network device list yang sudah disediakan di start menu, sehingga akan muncul tampilan sbb:
 
Disini saya kan menggunakan: \Device\NPF_{B3D69433-5670-4C72-BC4D-4AE67392AD4E}
Pada tampilan GUI, drag Cloud dari Node Type, kemudian klik kanan > Configure. Pilih interface LAN pada menu dropdown, kemudian klik Add.
 
Catalyst
Memang saat ini IOS Catalyst Switch belum didukung oleh Dynamips (dan tentu saja GNS3). Sebagai gantinya, gunakan IOS 2600, 3600, atau 3700 plus modul NM-16ESW . Keterangan lebih lanjut mengenai modul etherswitch ini, bisa dilihat dicisco.com .
Atau yang lebih sederhana lagi gunakan Node Type > Ethernet switch yang mendukung enkapsulasi 802.1q (vlan). Ethernet swtich juga bisa dihubungkan dengan real network melalui Node Type > Cloud.
Frame Relay & ATM Switch
Seperti menggunakan Ethernet switch, GNS3 / Dynamips juga menyediakan perangkat Frame Relay switch yang nggak perlu IOS. Konfigurasinya juga sangat mudah, tinggal lakukan saja mapping source / destination port dan DLCI. Perangkat lainnya seperti ATM switch dan ATM bridge juga tersedia.
Console Dynagen
Seperti yang sudah saya singgung diatas, GNS3 tetap menyertakan console untuk menjalankan perintah-perintah dynagen. Untuk menampilkan semua perintah ketik ‘help‘. Untuk melihat detail perintahnya ketik ‘help <command>‘ atau ‘<command> ?‘ (kebanyakan perintah tidak dilengkapi dengan help)
Capture Paket
GNS3 menyediakan kemudahan dalam melakukan capture paket. Klik-kanan pada link, klik Capture. Hasil capture akan tersimpan di folder Capture yang sudah dikonfigurasi sebelumnya.
Untuk melakukan capture via console, gunakan perintah : capture <hostname> <intf> <nama_file>. Untuk stop capture: no capture <hostname> <intf> <nama_file>. Contoh:
capture R0 f0/0
no capture R0 f0/0
capture R2 s1/0 R2.cap HDLC (untuk interface serial pastikan juga enkapsulasi yang digunakan)
no capture R2 s1

sumber :
 http://blog.hafidz.web.id/2008/05/27/tutorial-gns3-windows/
http://ranimahardiani.blogspot.com/

KONSEP REFERENSI OSI

KONSEP REFERENSI OSI


Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model “Model tujuh lapis OSI” (OSI seven layer model).
Model Open Systems Interconnection (OSI) menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Dalam Model OSI terdapat 7 layer. Setiap layer bertanggungjawwab secara khusus pada proses komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi terjadinya “error” selama proses transfer data berlangsung.
Model Layer OSI dibagi dalam dua group: “upper layer” dan “lower layer”. “Upper layer” fokus pada aplikasi pengguna dan bagaimana file direpresentasikan di komputer. Untuk Network Engineer, bagian utama yang menjadi perhatiannya adalah pada “lower layer”. Lower layer adalah intisari komunikasi data melalui jaringan aktual.

Tujuan Model OSI 7 Layer

Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu desainer jaringan memahami fungsi dari tiaptiap layer yang berhubungan dengan aliran komunikasi data. Termasuk jenis jenis protokol jaringan dan metode transmisi. Perhatikan table model OSI berikut ini:
- Layer : Application
Services
- Layer : Presentation
Services
- Layer : Session
Communications
- Layer : Transport
Communications
- Layer : Network
Communications
- Layer : Data-link
Physical connections
- Layer : Physical
Physical connections


Cara kerja OSI LAYER
 Pembentukan paket dimulai dari layer teratas model OSI. Application layer mengirimkan data ke presentation layer, di presentation layer data ditambahkan header dan atau trailer kemudian dikirim ke layer dibawahnya, pada layer dibawahnya pun demikian, data ditambahkan header atatu trailer kemudian dikirimkan ke layer dibawahnya lagi, terus demikian sampai ke physical layer. Di physical layer data dikirimkan melalui media transmisi ke host tujuan. Di host tujuan paket data mengalir dengan arah sebaliknya, dari layer paling bawah ke layer paling atas. Protocol pada physical layer di host tujuan mengambil paket data dari media transmisi kemudian mengirimkannya ke data link layer, data link layer memeriksa data link layer header yang ditambahkan host pengirim pada paket, jika host bukan yang dituju oleh paket tersebut maka paket itu akan di buang, tetapi jika host adalah yang dituju oleh paket tersebut maka paket akan dikirimkan ke network layer, proses ini terus berlanjut sampai application layer di host tujuan. Proses pengiriman paket dari layer ke layer ini disebut dengan “peer-layer communication”.

Lebih singkatnya ketika data ditransfer melalui jaringan, sebelumnya data tersebut harus melewati ketujuh layer dari satu terminal, mulai dari layer aplikasi sampai physical layer, kemudian di sisi penerima, data tersebut melewati layer physical sampai aplikasi. Pada saat data melewati satu layer dari sisi pengirim, maka akan ditambahkan satu “header” sedangkan pada sisi penerima “header” dicopot sesuai dengan layernya. Dan masing-masing layer mempunyai tugas tersendiri demi kelancaran data yang akan dikirimkan.
1.  Lapisan fisik (physical layer)
Physical layer adalah layer yang paling sederhana yang berkaitan dengan electrical dan optical koneksi antar peralatan. Data biner dikodekan dalam bentuk yang dapat ditransmisi melalui media jaringan, sebagai contoh kabel, transceiver dan konektor yang berkaitan dengan layer Physical. Peralatan seperti repeater, hub dan network card adalah berada pada layer ini.
Physical Layer berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Masalah desain yang harus diperhatikan disini adalah memastikan bahwa bila satu sisi mengirim data 1 bit, data tersebut harus diterima oleh sisi lainnya sebagai 1 bit pula, dan bukan 0 bit. Pertanyaan yang timbul dalam hal ini adalah : berapa volt yang perlu digunakan untuk menyatakan nilai 1? dan berapa volt pula yang diperlukan untuk angka 0?. Diperlukan berapa mikrosekon suatu bit akan habis? Apakah transmisi dapat diproses secara simultan pada kedua arahnya? Berapa jumlah pin yang dimiliki jaringan dan apa kegunaan masing-masing pin? Secara umum masalah-masalah desain yang ditemukan di sini berhubungan secara mekanik, elektrik dan interface prosedural, dan media fisik yang berada di bawah physical layer. Berikut ini Komponen Jaringan dan Protokol Layer Fisik (Physical Layer)

Network components:
  • Repeater
  • Multiplexer
  • Hubs(Passive and Active)
  • TDR
  • Oscilloscope
  • Amplifier
Protocols:
  • IEEE 802 (Ethernet standard)
  • IEEE 802.2 (Ethernet standard)
  • ISO 2110
  • ISDN

2.  Lapisan koneksi data (data link layer)
Layer ini sedikit lebih “cerdas” dibandingkan dengan layer physical, karena menyediakan transfer data yang lebih nyata. Sebagai penghubung antara media network dan layer protocol yang lebih high-level, layer data link bertanggung-jawab pada paket akhir dari data binari yang berasal dari level yang lebih tinggi ke paket diskrit sebelum ke layer physical. Akan mengirimkan frame (blok dari data) melalui suatu network. Ethernet (802.2 & 802.3), Tokenbus (802.4) dan Tokenring (802.5) adalah protocol pada layer Data-link.
Tugas utama data link layer adalah sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasi data tersebut ke saluran yang bebas dari kesalahan transmisi. Sebelum diteruskan ke network layer, data link layer melaksanakan tugas ini dengan memungkinkan pengirim memecah-mecah data input menjadi sejumlah data frame (biasanya berjumlah ratusan atau ribuan byte). Kemudian data link layer mentransmisikan frame tersebut secara berurutan, dan memproses acknowledgement frame yang dikirim kembali oleh penerima. Karena physical layer menerima dan mengirim aliran bit tanpa mengindahkan arti atau arsitektur frame, maka tergantung pada data link layer-lah untuk membuat dan mengenali batas-batas frame itu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara membubuhkan bit khusus ke awal dan akhir frame. Bila secara insidental pola-pola bit ini bisa ditemui pada data, maka diperlukan perhatian khusus untuk menyakinkan bahwa pola tersebut tidak secara salah dianggap sebagai batas-batas frame.
Berikut ini Komponen Jaringan dan Protokol Layer DataLink
Network components:
  • Bridge
  • Switch
  • ISDN Router
  • Intelligent Hub
  • NIC
  • Advanced Cable Tester
Protocols:
Media Access Control:
Communicates with the adapter card
Controls the type of media being used:
  • 802.3 CSMA/CD (Ethernet)
  • 802.4 Token Bus (ARCnet)
  • 802.5 Token Ring
  • 802.12 Demand Priority
Logical Link Control
  • error correction and flow control
  • manages link control and defines SAPs
  • 802.2 Logical Link Control

3.  Lapisan jaringan (network layer)
Tugas utama dari layer network adalah menyediakan fungsi routing sehingga paket dapat dikirim keluar dari segment network lokal ke suatu tujuan yang berada pada suatu network lain. IP (Internet Protocol) umumnya digunakan untuk tugas ini. Protocol lainnya seperti IPX (Internet Packet eXchange). Perusahaan Novell telah memprogram protokol menjadi beberapa, seperti SPX (Sequence Packet Exchange) & NCP (Netware Core Protocol). Protokol ini telah dimasukkan ke sistem operasi Netware.
Network layer berfungsi untuk pengendalian operasi subnet. Masalah desain yang penting adalah bagaimana caranya menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya. Route dapat didasarkan pada tabel statik yang “dihubungkan ke” network. Route juga dapat ditentukan pada saat awal percakapan misalnya session terminal. Terakhir, route dapat juga sangat dinamik, dapat berbeda bagi setiap paketnya. Oleh karena itu, route pengiriman sebuah paket tergantung beban jaringan saat itu.
Berikut ini Komponen Jaringan dan Protokol Layer Network
Network components:
  • Brouter
  • Router
  • Frame Relay Device
  • ATM Switch
  • Advanced Cable Tester
Protocols:
  • IP; ARP; RARP, ICMP; RIP; OSFP;
  • IGMP;
  • IPX
  • NWLink
  • NetBEUI
  • OSI
  • DDP
  • DECnet

4.  Lapisan transpor (transport layer)
Layer transport data, menggunakan protocol seperti UDP, TCP dan/atau SPX (Sequence Packet eXchange, yang satu ini digunakan oleh NetWare, tetapi khusus untuk koneksi berorientasi IPX). Layer transport adalah pusat dari mode-OSI. Layer ini menyediakan transfer yang reliable dan transparan antara kedua titik akhir, layer ini juga menyediakan multiplexing, kendali aliran dan pemeriksaan error serta memperbaikinya.
Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer, memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu, meneruskan data ke network layer, dan menjamin bahwa semua potongan data tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu, semua hal tersebut harus dilaksanakan secara
efisien, dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardware yang tidak dapat dihindari.
Dalam keadaan normal, transport layer membuat koneksi jaringan yang berbeda bagi setiap koneksi transport yang diperlukan oleh session layer. Bila koneksi transport memerlukan throughput yang tinggi, maka transport layer dapat membuat koneksi jaringan yang banyak. Transport layer membagi-bagi pengiriman data ke sejumlah jaringan untuk meningkatkan throughput. Di lain pihak, bila pembuatan atau pemeliharaan koneksi jaringan cukup mahal, transport layer dapat menggabungkan beberapa koneksi transport ke koneksi jaringan yang sama. Hal tersebut dilakukan untuk membuat penggabungan ini tidak terlihat oleh session layer.
Transport layer juga menentukan jenis layanan untuk session layer, dan pada gilirannya jenis layanan bagi para pengguna jaringan. Jenis transport layer yang paling populer adalah saluran error-free point to point yang meneruskan pesan atau byte sesuai dengan urutan pengirimannya. Akan tetapi, terdapat pula jenis layanan transport lainnya. Layanan tersebut adalah transport pesan terisolasi yang tidak menjamin urutan pengiriman, dan membroadcast pesan-pesan ke sejumlah tujuan. Jenis layanan ditentukan pada saat koneksi dimulai.
Berikut ini Komponen Jaringan dan Protokol Layer Transport
Network components:
  • Gateway
  • Advanced Cable Tester
  • Brouter
Protocols:
  • TCP, ARP, RARP;
  • SPX
  • NWLink
  • NetBIOS / NetBEUI
  • ATP

5.  Lapisan sesi (session layer)
Layer Session, sesuai dengan namanya, sering disalah artikan sebagai prosedur logon pada network dan berkaitan dengan keamanan. Layer ini menyediakan layanan ke dua layer diatasnya, melakukan koordinasi komunikasi antara entiti layer yang diwakilinya. Beberapa protocol pada layer ini: NETBIOS, suatu session interface dan protocol, dikembangkan oleh IBM, yang menyediakan layanan ke layer presentation dan layer application. NETBEUI, (NETBIOS Extended User Interface), suatu pengembangan dari NETBIOS yang digunakan pada produk Microsoft networking, seperti Windows NT dan LAN Manager. ADSP (AppleTalk Data Stream Protocol). PAP (Printer Access Protocol), yang terdapat pada printer Postscript untuk akses pada jaringan AppleTalk.
Session layer mengijinkan para pengguna untuk menetapkan session dengan pengguna lainnya. Sebuah session selain memungkinkan transport data biasa, seperti yang dilakukan oleh transport layer, juga menyediakan layanan yang istimewa untuk aplikasi-aplikasi tertentu. Sebuah session digunakan untuk memungkinkan seseorang pengguna log ke remote timesharing system atau untuk memindahkan file dari satu mesin kemesin lainnya.
Sebuah layanan session layer adalah untuk melaksanakan pengendalian dialog. Session dapat memungkinkan lalu lintas bergerak dalam bentuk dua arah pada suatu saat, atau hanya satu arah saja. Jika pada satu saat lalu lintas hanya satu arah saja (analog dengan rel kereta api tunggal), session layer membantu untuk menentukan giliran yang berhak menggunakan saluran pada suatu saat.
Layanan session di atas disebut manajemen token. Untuk sebagian protokol, adalah penting untuk memastikan bahwa kedua pihak yang bersangkutan tidak melakukan operasi pada saat yang sama. Untuk mengatur aktivitas ini, session layer menyediakan token-token yang dapat digilirkan. Hanya pihak yang memegang token yang diijinkan melakukan operasi kritis.
Layanan session lainnya adalah sinkronisasi. Ambil contoh yang dapat terjadi ketika mencoba transfer file yang berdurasi 2 jam dari mesin yang satu ke mesin lainnya dengan kemungkinan mempunyai selang waktu 1 jam antara dua crash yang dapat terjadi. Setelah masing-masing transfer dibatalkan, seluruh transfer mungkin perlu diulangi lagi dari awal, dan mungkin saja mengalami kegagalan lain. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya masalah ini, session layer dapat menyisipkan tanda tertentu ke aliran data. Karena itu bila terjadi crash, hanya data yang berada sesudah tanda tersebut yang akan ditransfer ulang.
Berikut ini Komponen Jaringan dan Protokol Layer Session
Network components:
  • Gateway
Protocols:
  • NetBIOS
  • Names Pipes
  • Mail Slots
  • RPC

6.  Lapisan presentasi (presentation layer)
Layer presentation dari model OSI melakukan hanya suatu fungsi tunggal, translasi dari berbagai tipe pada syntax sistem. Sebagai contoh, suatu koneksi antara PC dan mainframe membutuhkan konversi dari EBCDIC character-encoding format ke ASCII dan banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Kompresi data (dan enkripsi yang mungkin) ditangani oleh layer ini.
Presentation layer melakukan fungsi-fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertentu. Pressentation Layer tidak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah. Tidak seperti layer-layer di bawahnya yang hanya melakukan pemindahan bit dari satu tempat ke tempat lainnya, presentation layer memperhatikan syntax dan semantik informasi yang dikirimkan.
Satu contoh layanan pressentation adalah encoding data. Kebanyakan pengguna tidak memindahkan string bit biner yang random. Para pengguna saling bertukar data seperti nama orang, tanggal, jumlah uang, dan tagihan. Item-item tersebut dinyatakan dalam bentuk string karakter, bilangan interger, bilangan floating point, struktur data yang dibentuk dari beberapa item yang lebih sederhana. Terdapat perbedaan antara satu komputer dengan komputer lainnya dalam memberi kode untuk menyatakan string karakter (misalnya, ASCII dan Unicode), integer (misalnya komplemen satu dan komplemen dua), dan sebagainya. Untuk memungkinkan dua buah komputer yang memiliki presentation yang berbeda untuk dapat berkomunikasi, struktur data yang akan dipertukarkan dapat dinyatakan dengan cara abstrak, sesuai dengan encoding standard yang akan digunakan “pada saluran”. Presentation layer mengatur data-struktur abstrak ini dan mengkonversi dari representation yang digunakan pada sebuah komputer menjadi representation standard jaringan, dan sebaliknya.
Berikut ini Komponen Jaringan dan Protokol Layer Presentasi
Network components:
  • Gateway
  • Redirector
Protocols:
  • None

7.  Lapisan aplikasi (application layer)
Layer ini adalah yang paling “cerdas”, gateway berada pada layer ini. Gateway melakukan pekerjaan yang sama seperti sebuah router, tetapi ada perbedaan diantara mereka. Layer Application adalah penghubung utama antara aplikasi yang berjalan pada satu komputer dan resources network yang membutuhkan akses padanya. Layer Application adalah layer dimana user akan beroperasi padanya, protocol seperti FTP, telnet, SMTP, HTTP, POP3 berada pada layer Application.
Application layer terdiri dari bermacam-macam protokol. Misalnya terdapat ratusan jenis terminal yang tidak kompatibel di seluruh dunia. Ambil keadaan dimana editor layar penuh yang diharapkan bekerja pada jaringan dengan bermacam-macam terminal, yang masing-masing memiliki layout layar yang berlainan, mempunyai cara urutan penekanan tombol yang berbeda untuk penyisipan dan penghapusan teks, memindahkan sensor dan sebagainya.
Berikut ini Komponen Jaringan dan Protokol Layer Application
Network components:
  • Gateway
Protokol:
  • DNS; FTP
  • TFTP; BOOTP
  • SNMP; RLOGIN
  • SMTP; MIME;
  • NFS; FINGER
  • TELNET; NCP
  • APPC; AFP
  • SMB

H.Fungsi OSI Layer
  • Physical layer atau layer fisik
 Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet atau Token ring), topologi jaringan dan pengabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
  • Data-Link Layer
Berfungsi untuk merubah suatu data mejadi bit dan mengelompokkan dalam suatu frame ( contohnya , Hub) disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, bridge, repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
  • Network Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat IP dan pengaturan routing dalam internetworking ( Conntohnya, Switch, Router). Membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router dan switch layer-3.
  • Transport Layer
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
  •  Session Layer
 Berfungsi untuk pengaturan komunikasi baik pada saat memulai, menjaga, dan memutuskan komunikasi. Selain itu, di level ini juga dilakukan resolusi nama.
  • Presentation Layer
Berfungsi untuk menterjemahkan suatu data yang dikirim oleh application layer kedalam format tertentu agar data tersebut dapat ditransmisikan dalam jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP).
  •  Application Layer
Berfungsi Sebagai antarmuka antara aplikasi dengan sebuah jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.


Referensi
  • http://bintinurulqomariyah.wordpress.com/2012/02/18/osi-layer/
  • http://staffsite.gunadarma.ac.id/irianto/index.php?stateid=download&id=16422&part=files
  • http://dhika97853.wordpress.com/2011/07/20/osi-7-layer/
  • http://rezaittelkom.wordpress.com/osi-layer/
  • http://disconnected32.wordpress.com/2008/09/22/pengenalan-jaringan/
  • http://emmospot.wordpress.com/about-panic-at-the-disco/pengertian-osi-dan-lapisannya/
  • http://rizaldikubica.blogspot.com/2011/11/osi-7-layer.html
  • http://idisastra.blogspot.com/2009/03/pengertian-osi-layer-dan-sejarahnya.html
  • http://mudji.net/press/?p=61
  • http://www.cybertelecom.org/broadband/layers.htm
  • Rick Whitt, MCI, A Horizontal Leap Forward: Formulating a New Communications Policy Framework Based on the Network Layers Model, 56 Fed. Comm. L.J. 587 (2004) * A. M. Odlyzko, Layer architectures and regulation in telecommunications, p. 16-19 in New Millennium Research Council report, Free Ride: Deficiencies of the MCI ‘Layers’ Policy Model and the Need for Principles that Encourage Competition in the New IP World, July 2004. [preprint, text] [full NMRC report, PDF]
  • http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=43065
  • http://www.slideshare.net/metalova/osi-layer-1808196
  • http://aditsubang.wordpress.com/2010/05/02/pengertian-protokol-osi-layer-dan-tcp-ip/
  • http://www.youtube.com/watch?v=p5i5ZE3Oquo(video)
  • http://www.youtube.com/watch?v=vw33ve02AGs&feature=related(video)