Definisi Cloud Computing
Cloud computing adalah teknologi yang menggunakan internet dan server
pusat yang jauh untuk menjaga/mengelola data dan aplikasi. Cloud
computing membantu konsumen dan pebisnis untuk menggunakan aplikasi
tanpa melakukan instalasi, mengakses file pribadi mereka di komputer
manapun dengan akses internet. Teknologi ini memungkinkan efisiensi
lebih dengan memusatkan penyimpanan, memory, pemrosesan, dan bandwith.
Contoh cloud computing adalah Yahoo email atau Gmail. Anda tidak perlu
software atau server untuk menggunakannya. Semua konsumen hanya perlu
koneksi internet dan mereka dapat mulai mengirimkan email. Software
manajemen email dan serber semuanya ada di cloud (internet) dan secara
total dikelola oleh provider seperti Yahoo, Google, etc. Konsumen hanya
perlu menggunakan software itu sendiri dan menikmati manfaatnya.
Analoginya adalah, "Jika and membutuhkan susu, kenapa membeli sapi?"
Yang semua pengguna butuhkan adalah manfaat menggunakan software atau
hardware seperti mengirim email dll. Hanya untuk mendapatkan manfaat ini
(susu) mengapa konsumen harus membeli sapi (software/hardware)
Cloud computing dipecah ke dalam 3 segmen : aplikasi, platform, dan
infrastruktur. Setiap segmen memberikan tujuan dan penawaran produk yang
berbeda untuk pebisnis dan individual di seluruh dunia. Pada bulan Juni
2009, penelitian dilakukan oleh VersionOne yg menemukan bahwa 41%
profesional senior di bidang IT tidak tahu apa itu cloud computing dan
dua pertiga dari profesional keuangan bingung dengan konsep tersebut.
Pada bulan September 2009, penelitian Aberdeen Group menemukan bahwa
perusahaan yang disiplin mencapai rata-rata 18% pengurangan biaya IT
mereka dari cloud computing dan 16% pengurangan dalam data center power
costs.
Sabtu, 12 Januari 2013
Network Address Translation (NAT)
Pengertian NAT
NAT atau Network Address Translation merupakan salah satu teknologi jaringan yang kini telah menjadi salah satu standar dalam penyusunan suatutopologi ataupun logika dalam sebuah jaringan komputer maupun jaringandata, dalam paper ini akan dijelaskan beberapa hal tentang NAT.
Pengertian NAT
NAT atau Network Address Translation merupakan salah satu protocoldalam suatu system jaringan, NAT atau Network Address Translation memungkinkan suatu jaringan dengan ip atau internet protocol yang bersifat prifat atau prifat ip yang sifatnya belum teriegistrasi di jaringan internet untuk mengakses jalur internet, hal ini berarti suatu alamat ip dapat mengaksesinternet dengan menggunakan ip privat atau bukan menggunakan ip public, NAT biasanya dibenamkan dalam sebuah router, NAT juga sering digunakanuntuk menggabungkan atau menghubungkan dua jaringan yang berbeda, danmentranslate atau menterjemahkan ip privat atau bukan ip public dalam jaringan internal ke dalam jaringan yang legal network sehingga memiliki hak untuk melakukan akses data dalam sebuah jaringan. NAT juga dapat menghubungkan banyak computer atau ip dalam suatu jaringan ke jaringan internet hanya dengan satuip, hal ini menjadi salah satu pilihan yang baik dalam melakukan pengamanan jaringan secara global,dikarenakan dengan menggunakan satu ip maka ip privat yang mengakses datatersebut dapat disembunyikan, atau dengan kata lain NAT dapanmenyembunyikan ip yang sebenarnya melakukan transfer data denganmenggunakan satu ip yang berada pada router NAT. NAT atau Network Address Translation merupakan salah satu bagiandari layer TCP/IP, dimana TCP/IP sendiri merupakan salah satu protocol yangmenjadi standar konvigurasibagi sebuah computer untuk dapat bekomunikasidengan computer lain melalui suatu alamat yang disebut dengan IP atauInternet Protocol yang diimplementasikan dengan penamaan alamat IP dengan angka yang dihitung berdasarkan digit biner dari penggabungan empat octetkonfigurasi IP itu sendiri.Dalam penerapannya , tiap-tiap produsen suatu merek memilikimetode atau penamaan masing-masing dari pengelolaan NAT, misalnya pada paket system operasi Free BSD menamakan pengelolaan NAT dengan PF atauPaket Filter, dimana dalam implementasinya NAT bekerja di dalam program Natd dalam sebuah daemon atau virtual, atau dalam Linux NAT bekerja dalamtable routing yang dapat deprogram oleh programernya sendiri dengan logikakhusus, misalnya salah satu system operasi pengganti router turunan linuk adalah Vyatta dan Smoothwall Exspress.Berikut adalah contoh tampilan dari salah satu system operasi router yang menggunakan dua logika NAT yaitu Load Balancing Round Robbin danLoad Balancing Fail Over, system operasi ini merupakan turunan dari FreeBSD yangdisebut dengan PF Sense.
Gambar 1
Tampilan Index dari PF Sense
Tipe-TipeNAT
NAT atau Network Address Translation memiliki dua tipe, yaitu statisdan dinamis.
NAT Tipe Statis Static NAT atau NAT statis menggunakan table routing yang tetap,atau alokasi translasi alamat ip ditetapkan sesuai dengan alamat asal atausource ke alamat tujuan atau destination, sehingga tidak memungkinkanterjadinya pertukaran data dalam suatu alamat ip bila translasi alamat ipnya belum didaftarkan dalam table nat, contoh bentuk table translasi statis dapatdilihat pada gambar 3.Translasi Static terjadi ketika sebuah alamat lokal(inside) di petakan ke sebuah alamat global/internet (outside). Alamat lokaldan global dipetakan satu lawan satu secara Statik.NAT secara statis akanmelakukan request atau pengambilan dan pengiriman paket data sesuai denganaturan yang telah ditabelkan dalam sebuah NAT, adapun contoh sebuahrouting statis dari sebuah jaringan sederhana dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2
Static Routing dengan mneggunakan static NAT
Gambar 3
Contoh simulasitabel NAT statis dalam sebuah router
NAT Tipe Dinamis
NAT dengan tipe dinamis menggunakan logika balancing, ataumenggunakan logika pengaturan beban, dinama dalam tabelnya sendiri telahditanamkan logika kemungkinan dan pemecahannya, NAT dengan tipedinamis pada umunya dibagi menjadi dua jenis yaitu NAT dinamis dengansistem pool dan NAT overload, ada juga tipe yang lain yaitu Overlapping.
NAT Sistem Pool
NAT dengan sistem pool atau kelompok menggunakan sebuah tabel NAT dengan logika dinamis, dimana logika yang ditanamkan dalam NATtersebuat pada munya merupakan logika Fuzzy atau lika ambang yang nilaitranslasinya belum pasti, dimana dalam sistem pool, suatu request belum tentuakan melewati jaringan yang sama bila melakukan request yang sama untuk kedua kalinya, Translasi Dinamik terjadi ketika router NAT diset untuk memahami alamat lokal yang harus ditranslasikan, dankelompok (pool)alamat global yang akan digunakan untuk terhubung ke internet. Proses NAT Dinamik ini dapatmemetakan bebarapa kelompok alamat lokal ke beberapakelompok alamat global.Gambaran dari logika Nat dengan sistem pool dapatdilihat pada gambar 4, salah satu aplikasi router NAT yang menggunakanlogika pool yaitu PF Sense turunan dari sistem operasi Free BSD, tampilandari pool yagn dibuat pada PF sense dapat dilihat pada gambar 5
gambar 5
Gambaran setting pool pada PF Sens
Gambaran logika NAT dinamiss
Nat dengan sistem pool biasanya sering dimanfaatkan untuk melakukan balancing atau penyeimbangan beban pada jaringan.Tampilantabel pool pada PF Sense dapat dilihat pada gambar 6.
Gambaran jaringan dengan sistem NAT Overloading
Gambar 6
Gambaran pool pada PF Sense
NAT Sistem Overloading
Nat dengan sistem Overloading menggunakan logika dimana requestatau permintaan dari banyak client atau banyak alamat dioperkan ataudiberikan ke satu alamat ip distribusi. Sejumlah IP lokal/internal dapatditranslasikan ke satu alamat IP global/outside. Hal ini sangat Sejumlah IPlokal/internal dapat ditranslasikan ke satu alamat IP global/outside. Hal inisangatmenghemat penggunakan alokasi IP dari ISP. Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menghemat penggunakan alokasi IP dari ISP.Sharing/pemakaian bersama satu alamat IP ini menggunakan metoda portmultiplexing, atau perubahan port ke packet outbound. Penggabungan sistemoverloading dan sistem pool telah dilakukan oleh banyak produsen router danmenghasilkan logika yang banyak digunakan untuk load balancing saat iniyaitu Round Robbin Load Balancing, dimana logika ini melakukan pengiriman request secara berurutan, secara bergantian ke alamat gatewayyang telah ditanamkan dalam tabel NAT sebelumnya, sehingga suatu multireuest dari sebuah alamat ip dapat melalui lebih dari satu alamat distribusi, penerapan ini dapat dilakukan dalam penggunaan DualWan Router, selain itulogika ini juga memiliki logika Fail Over, dimana bila suatu alamat distribusitidak dapat lagi mengirimkan paket maka paket akan dialihkan ke alamatdistribusi yang lain. Berikut gambaran dari sistem Overloading ini
Gambaran jaringan dengan sistem NAT Overloading
Nat dengan Overloading memiliki logika yang sangat mirip denganFail Over, tetapi dalam Overloading alamat ip tetap sama, hanya portnya sajayang berubah, sehingga dalam Overloading setiap alamat ip diberikan satualamat distribusi tetapi menggunakan port yang berbeda
NAT Sistem Overlaping
Nat dengan sistem Overlaping diterapkan bila suatu alamat privatedalam suatu jaringan merupakan alamat privat teregistrasi di dalam jaringanlain, maka router NATharus melakukan look up ke dalam tabel untuk melakukan intercep atau pengubahan konfigurasi pada salah satu alamat jaringan dan merubahnya dengan alamat jaringan lain yang unik, dan khusus,dalam hal ini router NAT harus mampu mentranslasikan alamat jaringaninternal sama baiknya dengan melakukan translate jaringan eksternal. Sistem NATOverlaping ini dapat digunakan guna menanggulangi terjadinya ipconflict atau kesamaan ip dalam suatu jaringan. Berikut gambaran dari NATdengan sistem Overlapping
Contoh Aplikasi NAT atau Router NAT
contoh lainnya adalah : VYATTA,Smooth WAll ,dan mikrotik
Contoh Penerapan NAT Pada Jaringan
Sumber:
http://www.scribd.com/doc/34579279/Network-Address-Translation-NaT
Aplikasi router NAT sangatlah banyak, baik itu yang open sourcemaupun closed source, disini akan dibahas mengenai beberapa aplikasi sistemoperasi router berbasis NAT dan beberapa fungsi routing yang dimiliki olehaplikasi tersebut
PF Sense (Paket Filter)
PF Sense merupakan sebuah sistem operasi router yang dikeluarkanatau dirilis oleh Free BSD, PF Sense merupakan sebuah aplikasi router yangmampu melakukan routing lebih dari tiga jaringan dengan menggunakan lebihdari satu ISP atau internet service Provider, PF Sense menggunakan logika pool dimana pool ini dapat diolah sesuai dengan keinginan kita, dalam PFSense juga disediakan tabel NAT dari masing-masing alamat jaringan ataukartu jaringan yang terinstal, logika translasi yang terdapat dalam PF Senseadalah Load Balancing Round Robbing dan Fail Over, dimanamenggabungkan metode pool dan metode Overloading.PF Sense juga dapat berlaku sebagai internet gatewayBerikut Gambaran Dari sistem operasi PFSense tersebut.
Gambar 8
Tampilan Index dari PF Sense
Gambar 9
Tampilan table NATOutboundpada aplikasi PF Sense
Gambar 10
Tampilan NAT untuk satu interface dan portnya pada PF Sense
contoh lainnya adalah : VYATTA,Smooth WAll ,dan mikrotik
Contoh Penerapan NAT Pada Jaringan
NAT dapat diterapkan di semua jenis jaringan, dengan syarat sebuahskema jaringan dilengkapi dengan router yang mendukung NAT, keberadaan NAT menjadi salah satu pilihan untuk menetapkan standar keamanan utuk sebuah onfigurasi jaringan, setiap konfigurasi jaringan berbasis NATmerupakan konfigurasi khusus yang diseting berbeda untuk setiap jenis jaringan, konfigurasi NAT ini sangat khusus dikarenakan konfigurasi NATsangat tergantung akan topologi jaringan dan konfigurasi jaringan, pada setiap jaringan yang menggunakan NAT dapat juga dikonfigurasikan sesuai dengankeinginan dari penyusun atau orang yang mendesain jaringan tersebu.Berikut disajikan sebuah skema jaringan yang telah kami ujikan dan didesain untuk sebuah kafe internet, kafe internet ini berada di daerah Gunung
Agung bernama Gaul. Net dan menggunakan Pc Router rakitan yang diinstalsistem operasi PF Sense sebagai aplikasi router, dimana desain inimenggunakan suatu logika khusus, dikarenakan penggunaan dua buah ISPyang menggunakan metode Load Balancing dan Fail Over sebagai logikarequest atau permintaan paket, Router NAT ini juga berfungsi sebagaifirewall, dimana dalam tabel NAT, permintaan data ke dalam jaringan internalyang dilakukan oleh IP Privat akan di blok secara otomatis, sehingga jaringanini bebas hacking atau bebas pembobolan. Berikut tampilan dari desain jaringan tersebut :
Gambar 14
Contoh pengaplikasian router NAT dalam jaringan
Dalam jaringan ini menggunakan sistem Load Balancing RoundRobbin, dimana router NAT yang telah diinstal PF Sense melakukan pengoperan request dari komputer dalam jaringan melalui satu IP yaitu yangdisebut dengan LAN, sehingga IP client yang sebenarnya tersembunyi,selanjutnya dari interface LAN maka router akan menggunakan NAT Poolyang telah ditanamkan oleh desainer jaringan pada Pool dalam hal ini dua IPISP dengan satu DNS yang sama dan satu IP LAN yang mengkoneksikan router ke jaringan internal, bila sati ip client memiliki multirequest ataumelakukan permintaan data secara berurutan melalui paket yang berbeda,maka oleh NAT permintaan tersebut akan dibagikan ke dua alamat ISP secara berurutan atau array sesuai dengan tabel pool yang ada, sehingga satu ip clientmampu atau diperbolehkan menggunakan kedua alamat ISP untuk requestyang berbeda, hal ini akan menyebabkan peningkatan kecepatan dua kali lipat pada client tersebut.Dan bila terjadi kegagalan pengiriman request ke salahsatu alamat ISP maka request tersebut akan coba diberikan ke alamat ISP yangsatunya yang telah terdaftar dalampool, metode ini disebut dengan Fail Over
Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1.NAT Merupakan salah jenis satu protokol jaringan, yang menggunakan logika pemprograman bedasarkan tabel NAT yang dibuat sebelumnya.
2.NAT Merupakan protokol jaringan yang bersifat khusus, dikarenakan NATmemiliki translasi yang berbeda untuk tiap-tiap tipe jaringan.
3.NAT Merupakan salah satu metode perlindungan atau security jaringan yang baik dan handal, dikarenakan banyaknya metode konfigurasi yang dimiliki.
4.NAT Berfungsi sebagai trafic atau pengontrol arus data dalam jaringan, ataulebih sebagai polisi dalam sebuah trafic light.
5.NAT Memilikidua jenis yaitu statis dan dinamis.
6.Aplikasi NAT sangat banyak beredar di masyarakat, dan bias didapatkandenganmudah.
7.NAT dapat diaplikasikan dalam banyak jenis jaringan, baik itu jaringan bersifat besar (lebih dari 1 network atau jaringan) ataupun yang sederhana(atau yang hanya terdiri dari satu jaringan)
Sumber:
http://www.scribd.com/doc/34579279/Network-Address-Translation-NaT
BRIDGE
Bridge adalah perangkat yang
berfungsi menghubungkan beberapa jaringan terpisah. Bridge bisa
menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti Ethernet dan Fast Ethernet)
atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan alamat Ethernet dari
setiap node yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan
memperbolehkan hanya lalu lintas data yang diperlukan melintasi bridge.
Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen tujuan dan
sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak; jika segmennya berbeda,
paket diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan
rusak untuk tak menyebar keluar dari satu segmen.
Pengertian Bridge :
Bridge bekerja pada data link layer pada OSI. bridge adalah alat
yang digunakan pada suatu jaringan yang berfungsi untuk memisahkan
sebuah jaringan yang luas menjadi segment yang lebih kecil. bridge
membaca alamat MAC (media access control0 dari setiap paket data yang
diterima yang kemudian akan mempelajari dridging table untuk memutuskan
apa yang akan dikerjakan bridge selanjutnya pada paket data tersebut,
apakah diteruskan atau di abaikan. jika switch menpunyai domein
collision sendiri-sendiri disetiap portnya, begitu juga dengan bridge
memiliki domain collision ttetepi ia juga dapat membaginya dari sebuah
domain collision yang besar menjadi yang lebih kecil, dah bridge hanya
akan melewatkan paket data antar segment - segment jika hanya segment
itu sangat diperlukan Terdapat tiga jenis bridge jaringan yang umum
dijumpai: Bridge Lokal : sebuah bridge yang dapat menghubungkan
segmen-segmen jaringan lokal. Bridge Remote : dapat digunakan untuk
membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide
Area Network. Bridge Nirkabel : sebuah bridge yang dapat menggabungkan
jaringan LAN berkabel dan jaringan LAN nirkabel.
sumber :
http://adit-chaky.blogspot.com/2010/04/pengertian-bridge-switch-hub-router-dan.html
http://cgeduntuksemua.blogspot.com/2012/04/definisi-dan-fungsi-hub-swictch.html
sumber :
http://adit-chaky.blogspot.com/2010/04/pengertian-bridge-switch-hub-router-dan.html
http://cgeduntuksemua.blogspot.com/2012/04/definisi-dan-fungsi-hub-swictch.html
Route dan Router
Route & Router
Route atau rute merupakan jalur yang akan dilalui paket data pada jaringan komputer. Routing berkaitan dengan penentuan rute yang dilalui oleh paket data untuk mencapai tujuan. Sedangkan router adalah
sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui
sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses
yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
Pengertian
Routing adalah proses pengiriman informasi/data dari pengirim di suatu
jaringan ke penerima yang berada di jaringan yang lain (melalui
interwork).
Untuk dapat me-route paket dibutuhkan Router.
Agar dapat me-route paket, Roter harus mengetahui :
- Alamat IP penerima
- Router tetangganya, yang dengan itu ia bisa mempelajari jaringan yang lebih luas.
- Route lintasan yang bisa dilewati
- Route terbaik ke setiap jaringan
Informasi Routing
ROUTING
· Router mengetahui atau belajar mengenai jaringan yang jauh dari router tetangganya.
· Router membangun table routing untuk dapat mem-fowardkan data ke jaringan yang jauh
PROSES ROUTING
· Paket dibuat di A untuk dikirim ke B
· A broadcast ARP ke jaringan untuk mengetahui MAC address B
· Karena
B terletak di jaringan yang lain, Router yang member respon dengan
memberikan fisik addressnya, agar paket itu oleh A dikirim ke Router
(sebagai default Router)
· A kemudian mengirim paket tersebut ke Router lewat port E0.
· Hardware
address sesuai dengan HA milik Router, maka header frame dicopot,
sehingga tinggal paket IP. Router kemudian mencheck alamat penerima,
ketika diketahui bahwa penerima adalah 172.16.100.15. Router tahu (dari
routing tabelnya) bahwa alamat network 172.16.100.0 bisa dicapai lewat
port E1.
Static Routing :
§ Tidak membebani CPU
§ Tidak diperlukan komunikasi antar Router
§ Aman ( karena hanya admin yang bisa men-setup)
§ Admin harus menguasai jaringan keseluruhan
§ Jika ada tambahan Jaringan ,Admin harus menambahkannya pada semua router
§ Pada jaringan yang besar, hal ini akan sangat menyita waktu dan tenaga.
Dynamic Routing :
§ Terjadi proses pembelajaran oleh router dan mengupdate table Routing jika terjadi perubahan.
§ Pembelajaran dilakukan komunikasi antar Router-router dengan protokol-protokol tertentu . Seperti : RIP ,OSPF IGRP, & EIGRP
s sumber:
hhttp://indowiki.blogspot.com/2012/06/definisi-switch-atau-hub.html
hhttp://cgeduntuksemua.blogspot.com/2012/04/definisi-dan-fungsi-hub-swictch.html
s sumber:
hhttp://indowiki.blogspot.com/2012/06/definisi-switch-atau-hub.html
hhttp://cgeduntuksemua.blogspot.com/2012/04/definisi-dan-fungsi-hub-swictch.html
Trunking LAN
Dalam istilah
komunikasi, trunk atau trunking adalah konsep dimana sistem komunikasi
dapat menyediakan akses jaringan untuk banyak klien dengan berbagi satu
set garis (peraturan) atau frekuensi, bukan memberikannya secara
individual. Dari pengertian di atas, jika dihubungkan dengan konsep
jaringan komputer, maka trunk dapat dikatakan sebagai konsep pembagian
akses antar jaringan dengan menggunakan perangkat jaringan, yang dalam
hal ini adalah switch dan menggunakan suatu set peraturan yang
ditetapkan dimana tidak sembarang komponen dapat mengakses komponen lain
dalam jaringan lain. Lebih simple-nya, konsep trunk membatasi akses
antara satu jaringan dengan jaringan lainnya.
Pada kasus real,
konsep trunk dalam jaringan komputer dilakukan pada komponen switch,
karena swtich dapat membaca dan menetapkan alamat mana saja yang
diizinkan untuk mengakses komputer lain dalam jaringan lain. Hal ini
juga yang akan kita lakukan dalam kesempatan posting kali ini. Namun,
agar konsep trunk lebih mudah dimengerti, maka kita akan latihan
berdasarkan contoh kasus berikut ini (perhatikan gambar!).
Dari gambar di atas, diperoleh keterangan:
- Sebuah gedung 2 tingkat.
- Terdapat satu switch pada tiap tingkat, dimana switch tersebut terhubung dengan 3 komputer pada masing-masing tingkat dan masing-masing switch, sehingga total terdapat 2 switch dan 6 komputer.
- Keenam komputer tersebut dibagi ke dalam beberapa jaringan, yaitu
- 2 perangkat komputer untuk jaringan pertama pada tingkat 1 (warna kuning).
- 2 perangkat komputer untuk jaringan kedua pada tingkat 2 (warna merah).
- 2 perangkat komputer untuk jaringan ketiga, dimana 1 komputer pada tingkat 1 dan 1 komputer pada tingkat 2 (warna hijau).
- Agar efektif, maka dibuat 2 VLAN, yaitu
- VLAN1 untuk jaringan 1 dan jaringan 2.
- VLAN2 untuk jaringan 3, karena komputer pada jaringan ini tidak terhubung secara fisik dan secara langsung, hanya dihubungkan oleh switch. Maka untuk menghubungkannya, switch 1 dan switch 2 dihubungkan (trunk) dan hanya VLAN2 saja yang dapat diakses oleh pada masing-masing switch.
- Langkah pertama, buka Packet Tracer anda.
- Setelah terbuka, masukkan 2 perangkat switch (Switches --> 2950-24) dan 6 perangkat komputer (End Devices --> Generic/PC-PT). Lalu klik pada stage untuk memasukkannya (satu per satu).
- Setelah komponen-komponen di atas disusun, langkah selanjutnya
adalah menghubungkan komponen-komponen tersebut dengan kabel. Hubungkan
tiap PC dengan switch menggunakan kabel Coper Straight-Through, dan untuk antar switch menggunakan kabel Coper Cross-Over. Untuk memudahkan perhatikan tabel berikut.
PC Switch Slot PC-01 Switch 1 FastEthernet0/1 PC-02 Switch 1 FastEthernet0/2 PC-03 Switch 1 FastEthernet0/3 PC-04 Switch 2 FastEthernet0/1 PC-05 Switch 2 FastEthernet0/2 PC-06 Switch 2 FastEthernet0/3
- Langkah selanjutnya adalah memberikan alamat IP atau IP Address pada
masing-masing PC/Komputer. Untuk melakukan hal tersebut, klik pada PC
yang akan diberikan IP Address kemudian pada bagian Config, klik tombol FastEthernet. Kemudian pada bagian IP Address dan Subnetmask masukkan alamatnya. Pada kali ini, berikan alamat IP dan subnetmask pada setiap PC sesuai dengan tabel berikut ini.
PC IP Address Subnetmask PC-01 192.168.1.1 255.255.255.0 PC-02 192.168.1.2 255.255.255.0 PC-03 192.168.1.3 255.255.255.0 PC-04 192.168.1.4 255.255.255.0 PC-05 192.168.1.5 255.255.255.0 PC-06 192.168.1.6 255.255.255.0 - Selanjutnya, setelah pengalamatan dilakukan, anda sebenarnya dapat memeriksa keterhubungan antar komputer dengan menggunakan command prompt sama seperti yang telah saya jelaskan pada posting sebelum ini. Namun, saya asumsikan anda dapat melakukan hal tersebut, sehingga tidak perlu dijelaskan lagi pada kesempatan posting kali ini.
- Hal yang dilakukan berikutnya adalah membuat Complex PDU,
seperti yang telah saya jelaskan bahwa PDU adalah identitas
keterhubungan antara satu PC dengan PC lain atau antar komponen. Untuk
melakukannya, klik menu Add Complex PDU pada menu sebelah kanan
(lambang amplop terbuka dengan tanda plus), kemudian klik pada PC yang
akan diberi atau dibuat PDU-nya. Untuk keterangannya, perhatikan tabel
berikut.
PC Destination IP Address Sequence Number Shoot Time PC-01 192.168.1.2 1 1 PC-02 192.168.1.1 1 1 PC-03 192.168.1.4 1 1 PC-04 192.168.1.3 1 1 PC-05 192.168.1.6 1 1 PC-06 192.168.1.5 1 1
- Langkah selanjutnya adalah membuat VLAN pada masing-masing Switch.
Untuk melakukan hal tersebut, klik switch yang akan ditambahkan/dibuat
VLAN-nya. Kemudian, klik tombol VLAN Database pada menu sebelah kiri. Kemudian isikan VLAN name dan Number-nya sesuai dengan tabel di bawah ini.
Switch VLAN Name Number Switch 1 VLAN2 2 Switch 2 VLAN2 2
- Selanjutnya, setelah menambahkan VLAN baru kita akan mengatur
komputer mana saja yang termasuk ke dalam VLAN1 atau VLAN2. Untuk
melakukan hal tersebut, klik pada salah satu switch (mulai dari Switch
1), kemudian klik tombol FastEthernet0/1 (dalam hal ini adalah PC-01),
berikan tipe Access dengan VLANnya VLAN1. Untuk lebih jelasnya gunakan
tabel berikut dan perhatikan gambarnya!
Switch Port Tipe VLAN Switch 1 FastEthernet0/1 Access VLAN1 FastEthernet0/2 Access VLAN1 FastEthernet0/3 Access VLAN2 FastEthernet0/4 Trunk Hanya VLAN2 Switch 2 FastEthernet0/1 Access VLAN2 FastEthernet0/2 Access VLAN1 FastEthernet0/3 Access VLAN1 FastEthernet0/4 Trunk Hanya VLAN2
- Langkah selanjutnya adalah pengetesan. Untuk melakukan hal tersebut,
lakukan ping dengan command prompt dari PC yang berada pada VLAN yang
sama ke PC yang berbeda VLAN. Contohnya, dari PC-01 (VLAN1) ke PC-03
(VLAN2). Hasil dari percobaan ini tentu tidak bisa terhubung, seperti
terlihat pada gambar di bawah ini.
Namun, apabila kita mencoba untuk menghubungkan antara PC-03 dengan PC-04 yang dalam kasus ini adalah berada dalam satu jaringan namun berbeda lokasi, dapat terhubung. Hal ini terjadi karena kita mengizinkan komputer dengan VLAN2, yaitu PC-03 dan PC-04 dapat saling terhubung melalui trunk antara Switch 1 dan Switch 2. Hasil yang saya dapatkan dapat terlihat pada gambar di bawah ini.
sumber :http://endipratama.blogspot.com/2010/05/membuat-trunk-pada-virtual-lan-dengan.html
Langganan:
Postingan (Atom)